HEADLINEPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

BPBD Kalteng Siapkan Mitigasi Karhutla Menjelang Musim Kemarau

65
×

BPBD Kalteng Siapkan Mitigasi Karhutla Menjelang Musim Kemarau

Sebarkan artikel ini
FOTO Ist.: Rapat Diseminasi Prakiraan Musim Kemarau yang diikuti BPBD se-Kalimantan Tengah secara daring

PALANGKARAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Rapat Diseminasi Prediksi Musim Kemarau secara daring, Senin (19/5/2025) kemarin.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pihak menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat.

Berdasarkan informasi dari BMKG Kalimantan Tengah, musim kemarau diperkirakan akan mulai memasuki wilayah Kalimantan Tengah pada dasarian kedua Juni atau sekitar tanggal 11 Juni 2025. Selanjutnya, musim kering ini akan meluas ke seluruh wilayah provinsi pada dasarian kedua Juli atau sekitar 11 Juli 2025 mendatang.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Tengah, Ahmad Toyib, menegaskan bahwa prakiraan cuaca dari BMKG harus dijadikan peringatan dini. Kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat menjadi kunci dalam mencegah meluasnya karhutla serta dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Baca Juga  Pelepasliaran Orang Utan di Palangkaraya Perkuat Komitmen Konservasi

“Mari kita bersama mewujudkan Kalteng bebas kabut asap, karhutla terkendali, masyarakat sejahtera, mendukung Kalteng Berkah, Kalteng Maju,” ujar Toyib dalam arahannya, Senin (19/5/2025) kemarin.

Ia mengungkapkan, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki luas wilayah mencapai 15.344.300 hektare, dengan 77,7 persen di antaranya berupa kawasan hutan dan 16,6 persen atau sekitar 2.556.283 hektare merupakan lahan gambut. Kondisi geografis ini membuat provinsi ini sangat rawan terhadap karhutla hampir di seluruh wilayah.

“Dari 136 kecamatan yang ada, sebanyak 87 kecamatan masuk kategori risiko tinggi karhutla. Ini adalah angka yang sangat signifikan dan harus kita sikapi dengan kesiapan penuh,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga  Adat Tampung Tawar Sambut Zulkifli Hasan di Kalteng

Toyib juga menyebutkan, sepanjang tahun 2024 luas karhutla di Kalimantan Tengah mencapai 11.459,89 hektare, menempatkan provinsi ini di peringkat 10 secara nasional. Meski hanya mencakup 0,07 persen dari total luas wilayah, hal itu tetap membutuhkan langkah pencegahan dini yang sistematis.

Ia menekankan pentingnya perbaikan manajemen tata air dan pembasahan lahan, terutama pada wilayah gambut dan peralihan. Menurutnya, perencanaan dan pelaksanaan mitigasi harus segera disusun dan dijalankan oleh instansi teknis terkait agar dampak kebakaran dapat diminimalkan secara maksimal.

Toyib juga mengimbau pemerintah kabupaten dan kota se-Kalteng untuk menetapkan status siaga darurat jika diperlukan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, status tersebut dapat ditetapkan oleh kepala daerah masing-masing sebagai dasar penetapan status tingkat provinsi.

Baca Juga  Gubernur Agustiar Tegaskan Pentingnya Patuh Batas Tonase Jalan

“Kalau kita bisa mendeteksi sejak dini, kita bisa memadamkan sejak dini. Jangan biarkan api membesar. Mari kita bersama menjaga hutan dan lahan kita, wujudkan Kalteng bebas kabut asap,” tandas Toyib. (Red/Adv)

+ posts