EKONOMI & BISNISHEADLINENASIONAL

Perempuan Diharap Jadi Ujung Tombak Literasi Keuangan

20
×

Perempuan Diharap Jadi Ujung Tombak Literasi Keuangan

Sebarkan artikel ini

PALEMBANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong penguatan literasi dan inklusi keuangan berbasis syariah melalui pelatihan kepada perempuan dan pelaku UMKM. Salah satu upaya tersebut diwujudkan lewat program Sahabat Ibu Cakap Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah (SICANTIKS) yang digelar di Palembang dengan tema “Perempuan Berdaya, Masyarakat Sejahtera” pada Sabtu (17/05/2025) kemarin.

Kegiatan ini diikuti oleh 100 anggota Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan dan 400 pendamping UMKM PT Permodalan Nasional Madani (PNM) secara langsung. Sementara itu, sebanyak 4.917 pendamping UMKM lainnya dari wilayah regional Sumatera mengikuti secara daring untuk memperluas jangkauan edukasi.

“Ibu-ibu dari PKK dan para pendamping UMKM memiliki posisi strategis dalam mendampingi masyarakat memahami layanan dan produk keuangan syariah yang kian berkembang,” ujar Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK.

Baca Juga  Jagau dan Nyai Kalteng 2025 Resmi Digelar, Wadah Regenerasi Duta Budaya dan Pembangunan

Friderica menyampaikan bahwa perempuan merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya, sehingga penting untuk memberikan pemahaman keuangan yang komprehensif kepada kaum perempuan guna menciptakan keluarga yang lebih sejahtera.

Dalam kesempatan tersebut, ia turut menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kejahatan digital yang semakin canggih, seperti pinjaman online ilegal, investasi bodong, serta modus penipuan berbasis kecerdasan buatan seperti scam dan deepfake.

“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi bersama lembaga keuangan, pemerintah daerah, organisasi perempuan, dan legislatif sangat diperlukan agar literasi keuangan semakin meluas,” tegas Friderica.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan, Feby Herman Deru, menilai program SICANTIKS sangat tepat sasaran dan dibutuhkan masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan pelaku UMKM perempuan untuk membangun kesadaran finansial di lingkup keluarga.

Baca Juga  Bonus Demografi Direspons Serius Lewat Peta Jalan Kependudukan

“Banyak keluarga yang sesungguhnya memiliki kecukupan finansial, namun karena minim pemahaman keuangan akhirnya tetap hidup dalam kesulitan. Pelatihan ini penting untuk membentuk kader PKK yang mampu menjadi agen perubahan,” ujar Feby.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata implementasi Undang-Undang P2SK yang mengamanatkan edukasi keuangan sebagai kewajiban sektor jasa keuangan kepada masyarakat luas.

“Melalui tangan dingin Ibu Kiki ini, tingkat literasi kita naik dari 65 persen ke 66 persen, sementara inklusi meningkat dari 75 persen ke 80 persen. Ini menunjukkan bahwa edukasi yang dilakukan OJK berhasil,” kata Fauzi.

Baca Juga  Festival Budaya Isen Mulang 2025 Jadi Panggung Promosi Kearifan Lokal

Program SICANTIKS akan terus berlanjut sepanjang tahun 2025 dengan cakupan wilayah yang lebih luas, termasuk Jabodetabek, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. OJK juga telah menyiapkan modul edukasi untuk para duta literasi guna memperkuat pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah serta menghadapi tantangan kejahatan finansial di era digital.

“Dengan kolaborasi yang solid, perempuan bisa menjadi kunci dalam membangun ketahanan ekonomi keluarga dan masyarakat,” tandas Friderica. (Red/OJK)

+ posts