KASONGAN – Pemkab melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostandi) Katingan terus berupaya mendorong peningkatan kapasitas aparatur desa dalam mengelola data dan memanfaatkan teknologi informasi.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menggelar kegiatan Pelatihan Teknis Bagi Aparatur Desa/Kelurahan se-Kecamatan Katingan Hilir serta meluncurkan Pilot Project Desa Digital, Selasa, (15/4/2025).
Kepala Diskominfostandi Katingan, Wim mengatakan aparatur desa memiliki peran vital dalam proses pembangunan karena berada di garda terdepan pelayanan publik.
Oleh sebab itu, kemampuan mengelola dan menyajikan data dengan baik menjadi kunci dalam mendukung penyusunan program yang efektif, efisien, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Saat ini, setiap desa tidak bisa lagi hanya mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan, semua harus berbasis data. Sehingga melalui pelatihan ini kita ingin membekali aparatur desa dengan keterampilan teknis,” ucap Wim.
Wim menegaskan, hal itu sangat penting agar aparatur desa bisa memiliki kemampuan mengolah data mentah seperti data kependudukan, bantuan sosial, hingga kegiatan pembangunan agar dapat disajikan dalam bentuk statistik yang informatif menggunakan Excel.
Wim menambahkan, kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial saja, tapi juga akan ditindaklanjuti dengan pendampingan dan evaluasi berkala terhadap capaian desa dalam menerapkan ilmu yang diperoleh.
“Kami akan terus kawal agar kegiatan ini memberikan hasil yang nyata di lapangan. Harapan kami, desa-desa di Katingan bisa menjadi model tata kelola pemerintahan berbasis data dan teknologi di Kalteng,” harapnya.
Selain itu, Diskominfostandi Katingan juga meluncurkan Pilot Project Desa Digital sebagai upaya mempercepat transformasi digital di lingkungan pemerintahan desa.
Wim mengungkapkan, program ini akan diterapkan secara bertahap di sejumlah desa percontohan yang dipilih berdasarkan kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM).
“Melalui Desa Digital ini, harapan kita tentunya kedepan desa-desa di Katingan bisa menerapkan sistem administrasi berbasis teknologi, mulai dari layanan surat menyurat, penyimpanan data, pelaporan kegiatan, hingga pelaksanaan musyawarah desa yang lebih transparan dan partisipatif,” tutupnya. (dd)