Kuala Pembuang – Kerusakan parah jalan di dapil 3 Kabupaten Seruyan berdampak langsung pada sektor ekonomi masyarakat, khususnya petani sawit. Angkutan hasil panen kerap tertahan di jalan, menyebabkan buah sawit membusuk sebelum sampai ke tangan pembeli.
Anggota DPRD Seruyan dari Fraksi Partai Golkar, Stefani Berliana Magdalena menegaskan bahwa kondisi ini sudah berlangsung cukup lama. Masyarakat pun akhirnya berinisiatif memperbaiki jalan dengan cara gotong royong demi menyelamatkan ekonomi rumah tangga.
“Inisiatif perbaikan ini murni lahir dari kepedulian masyarakat. Mereka sadar bahwa jika menunggu terlalu lama, roda ekonomi bisa terhenti,” ucap Stefani kepada wartawan, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, keterlambatan pengangkutan sawit akibat jalan rusak menyebabkan nilai jual turun drastis. Hal ini membuat pendapatan petani menurun dan berdampak terhadap kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
“Buah sawit dari kebun masyarakat, kalau terkendala di jalan, buah yang harusnya fresh sampai ke tujuan jadi busuk atau rusak,” jelasnya.
Stefani menyebut jalan B3 menuju Rantau Pulut merupakan salah satu contoh ruas yang sudah diperbaiki oleh masyarakat dengan swadaya. Meski kewenangannya berada di tangan pemerintah provinsi, masyarakat merasa tidak bisa lagi menunggu.
“Bukan maksud kita melangkahi kebijakan provinsi, tetapi jika dibiarkan terlalu lama, masyarakat akan semakin kesulitan. Oleh karena itu, gotong royong menjadi solusi sementara untuk memperbaiki jalan,” tambah Stefani.
Ia juga menilai perlu adanya pemberitaan yang seimbang dari media agar tidak hanya menyoroti sisi negatif, melainkan juga mengangkat semangat dan kepedulian warga dalam menjaga infrastruktur secara mandiri.
“Kalau boleh jujur, media kadang mem-blow up bagian jeleknya saja. Jalan yang sudah diperbaiki dan bagus tidak diangkat ke permukaan,” ungkapnya.
Dengan situasi yang kian mendesak, Stefani meminta pemerintah provinsi untuk segera turun tangan dan mempercepat perbaikan jalan di Seruyan demi menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Jangan biarkan masyarakat terus-menerus berjuang sendiri. Pemerintah harus hadir dan menunjukkan kepeduliannya,” tandas Stefani. (Red/Adv)