BUNTOK – Pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Barito Selatan periode 2024–2028 secara resmi dilantik dalam sebuah prosesi yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Selatan. Acara ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Barsel, Rahmat Nuryadin, yang hadir mewakili Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan, H. Deddy Winarwan, Selasa (7/1/2025) pagi.
Pelantikan pengurus ISNU ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Kemenag Barito Selatan, Ketua Pengurus Wilayah ISNU Kalimantan Tengah, Ketua PC NU Barito Selatan, serta perwakilan badan otonom NU seperti MUI, Fatayat NU, Muslimat NU, Lakpesdam NU, Ansor, hingga civitas akademika STIE DD dan STAI Al Ma’arif Buntok. Kehadiran tokoh-tokoh ini menambah khidmat sekaligus menandai dukungan kuat terhadap eksistensi ISNU di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Rahmat Nuryadin menyampaikan ucapan selamat kepada jajaran pengurus baru. Ia berharap ISNU mampu menjawab tantangan zaman dengan peran strategisnya sebagai wadah para intelektual Nahdliyin yang memiliki komitmen keagamaan dan kebangsaan yang kuat.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, kami mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya pengurus ISNU Kabupaten Barito Selatan periode 2024–2028,” ucap Rahmat.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa ISNU sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama yang diisi oleh kalangan sarjana harus menjadi kekuatan penopang pembangunan daerah. Menurutnya, ISNU bisa menjadi laboratorium ide dan pusat kontribusi nyata dalam merumuskan kebijakan publik maupun pembangunan sosial.
“Dengan adanya ISNU yang beranggotakan para intelektual, kita berharap Barito Selatan yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus dapat berkembang sesuai dengan motto tersebut,” lanjutnya.
Rahmat mengungkapkan bahwa peran ISNU sangat vital dalam membangun sinergi antar elemen masyarakat NU. Selain sebagai perekat di tengah keragaman, ISNU juga diharapkan menjadi motor penggerak kesejahteraan dan kemajuan umat, baik di bidang pendidikan, ekonomi, maupun sosial keagamaan.
“ISNU harus mampu mempertemukan seluruh warga NU yang telah berdiaspora di berbagai bidang, baik di politik maupun sektor lainnya, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara ISNU dengan lembaga pendidikan, ormas Islam, dan pemerintah daerah. Hal ini dinilai sebagai strategi efektif dalam mengarusutamakan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan dalam pembangunan daerah.
“Dengan sinergi yang baik, saya yakin ISNU akan menjadi garda terdepan dalam memperkuat ideologi moderat Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah di tengah tantangan globalisasi dan disrupsi sosial,” tandas Rahmat. (Red/Adv)
